MARI ARAAHKAN PANDANGAN KEDEPAN BERSAMA ORMAS P3D UNTUK MENGHADAPI MEA DAN TPP. UNTUK INDONESIA YANG KUAT Jl KH. Azhari Lr. Jayalaksana RT 9 RW.3 KEL. 3-4 ULU Kec. Seberang Ulu1 Palembang HUBUNGI CALL. 0821 8360 9032 SKT KESBANGPOL NO. 210/24/BAN-KBP/2012 AKTA NOTARIS H. THAMRIN AZWARI SH NO.27 ORMAS P3 paguyuban.p3@gmail.com http://paguyuban-p3.blogspot.com
Jumat, 28 Desember 2012
Sabtu, 20 Oktober 2012
PERAN PEMUDA DALAM MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA INDONESIA
KITA SEBAGAI GENERASI MUDA, SUDAH SEHARUSNYA BERPARTISIPASI AKTIF PADA PEMBANGUNAN KOTA, KHUSUSNYA DALAM BIDANG BUDAYA. PARTISIPASI TERSEBUT DAPAT DILAKUKAN MELALUI PERAN GENERASI MUDA YANG MEMPUNYAI KEMAUAN, KEMAMPUAN, DAN HARAPAN YANG BESAR UNTUK MEMBANGUN SUATU DAERAH LEBIH BAIK LAGI DAN BEKERJA SAMA DENGAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK BERSAMA - SAMA MENINGKATKAN POTENSI YANG ADA DI SUATU DAERAH, POTENSI YANG DIMILIKI DI SETIAP DAERAH INDONESIA SANGATLAH BESAR KARENA BEGITU BANYAK BUDAYA , KESENIAN , SUKU, RAS , BAHASA, AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG ADA DI INDONESIA. HAL TERSEBUT TENTU BUKANLAH MENJADI PENGHAMBAT UNTUK KITA KARENA BEGITU BANYAKNYA PERBEDAAN, NAMUN SEBALIKNUA PERBEDAAN TERSEBUT TENTU AKAN MENJADI KEKUATAN DAN KELEBIHAN YANG DIMILIKI INDONESIA SEPERTI PADA SEMBOYA BHINEKA TUNGGAL IKA, YAITU BERBEDA BEDA TETAPI PADA HAKIKATNYA TETAP SABAGAI SATU KESATUAN
Generasi muda sebagai elemen yang sangat penting dan tidak bisa
digantikan dengan apapun dalam melestarikan kebudayaan yang ada di
Indonesia dan sekaligus berkontribusi sangat besar dalam pembangunan
bangsa dan negara Indonesia.
Permasalahan terhadap masyarakat saat ini yang belum mengetahui,
memahami, menguasai, dan mengkomunikasikan budaya lokal perlu suatu
cara untuk dapat mengarahkan itu semua. Disinilah peran generasi muda
di lingkungan tempat mereka tinggal untuk bersama-sama mengarahkan
itu semua melalui pelestarian kebudayaan, salah satunya dengan ikut
serta langsung dalam acara festival budaya di daerah masing-masing
agar dapat mengenal dan mencintai kebudayaan yang ada di Indonesia
sejak dini. Hal inilah yang membuktikan bahwa di pundak pemudalah
masa depan pembangunan bangsa dan negara Indonesia, karena pada diri
generasi muda tersimpan potensi yang besar dan memiliki daya
kreatifitas yang tidak terbatas untuk kesuksesan suatu pembangunan.
Begitu juga dalam pelestarian budaya di suatu Negara. Kontribusi dan
apresiasi yang besar dari generasi muda sangat diperlukan karena
generasi muda sebagai tenaga-tenaga professional yang energik,
kreatif, dan inovatif.
Pemberdayaan generasi muda sebagai frontliner untuk melestarikan
kebudayaan bangsa Indonesia ini sangat dibutuhkan sebagai upaya
mempercepat kemajuan untuk dunia industri budaya dan pariwisata
Indonesia di masa yang akan datang.
ormas dan pemda harus serius melestarikan Budaya Palembang meningkatkan kerjasama antar lapisan masyarakat di kota palembang
DPC Paguyuban Pemuda Palembang (P3),
membahas pelestarian budaya Palembang dalam rangka melestarikan Budaya Palembang meningkatkan kerjasama antar lapisan masyarakat di kota palembang. rapat dipimpin oleh ketua umum kota P3 , kemas zakky asykur yang berlangsung di kantor dpc p3.
Ketua
DPC P3, kemas zakky asykur mengatakan, diskusi budaya dilakukan untuk
menggali nilai budaya yang mengakar di Masyarakat dalam konteks meningkatkan kerjasama antar lapisan masyarakat di kota palembang menintikberatkan cinta tanah air.
Selasa, 16 Oktober 2012
Peran Pemuda Dalam Meniti Demokrasi Pancasila
Sejarah
mencatat bahwa perubahan mendasar sejumlah negara di dunia, banyak
diantaranya digerakan oleh kaum muda. Demikian pula fase dan periodisasi
sejarah perkembangan bangsa Indonesia, yang diawali dari issu
nasionalisme yang dimotori kaum muda yang tergabung dalam kelompok studi
“Boedi Oetomo” pada tahun 1908.
Kemudian pada fase selanjutnya, semangat nasionalisme ditindaklanjuti dengan komitmen penyatuan identitas kebangsaan, kebahasaan dan tanah air yang satu, sebagaimana disumpah-ikrarkan pemuda pada tahun 1928 melalui Sumpah Pemuda. Dan sampai pada puncaknya, pada tanggal 17 Agustus 1945, identitas ke-Indonesia-an diproklamirkan menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Rentetan fase pergerakan kaum muda di masa perjuangan, disatukan oleh komitmen untuk mencapai kemerdekaan, serta terbebas dari penjajahan yang dilakukan oleh kaum kolonial. Karya pemuda Indonesia tidak cukup sampai di situ, tahun 1966 dengan berbagai kesatuan aksi yang dibentuk pemuda terutama dari golongan mahasiswa kembali menyerukan semangat perubahan. Jargon Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) menjadi seruan utama, dengan desakan tersebut pada akhirnya rezim orde lama berganti menjadi orde baru yang kelahirannya turut dibidani oleh pemuda terutama mahasiswa. Berlanjut kemudian, gerakan mahasiswa juga yang meruntuhkan pemerintahan orde baru akibat produk hukum yang dijalankan bersifat konservatif atau ortodoks, atau dengan kata lain politik yang dijalankan bersifat otoriter berbasis birokrasi dan militer. Perubahan yang dipelopori oleh pemuda tersebut merupakan wujud dari bersatunya pemuda karena memiliki kepentingan yang sama (common interest) yaitu untuk memajukan Indonesia. Kepentingan bersama tersebut akan semakin menjadi kekuatan yang besar jika diusung oleh pemuda yang memiliki komitmen moral yang tangguh dalam menyongsong negara demokrasi pancasila. Kontribusi pemuda dalam momentum perubahan bangsa tersebut memiliki sisi lain yang paradoks. Fenomena yang terjadi adalah bahwa pemuda hanya sebagai alat mobilisasi politik semata, setelah awal perubahan dimulai maka pemuda pelopor perubahan tersebut seakan menghilang dan tidak memiliki peran dalam mengawal perubahan yang dipeloporinya. Bentuk-bentuk rintangan dan perjuangan pemuda dalam ranah kebangkitan bangsa, tidak dapat dipungkiri tidak lebih merupakan sebuah perjuangan yang hampa dalam perspektif upaya mengisi kemerdekaan. Ada pun pemuda yang turut serta dalam pemerintahan, lebih kepada perwujudan simbol kepemudaan dan cenderung jarang mampu mempertahankan visi dan misi yang sebelumnya diusung, dan yang terjadi tidak lebih dari sebuah regenerasi kepemimpinan bukan proses yang berada pada titik fundamental, yaitu mewujudkan nilai-nilai demokrasi yang sebenar-benarnya. Perjalanan Meniti DemokrasiSejak tahun 1945 hingga kini bangsa Indonesia terus bereksperimen mencari sosok demokrasi yang efektif. Beberapa model demokrasi telah dicoba dan ternyata belum mampu menciptakan stabilitas pemerintahan Negara yang amat diperlukan bangsa. Akibatnya cukup fatal, setelah sekian puluh tahun bereksperimen belum ada tanda-tanda bangsa ini telah menemukan demokrasi yang sepadan dengan fondasi sosok sosial-budaya Nusantara. Eksperimen terakhir dengan demokrasi mayoritas dan sistem pemerintahan presidensial betul-betul membuat bangsa Indonesia semakin sial nasibnya dan sering sekali menimbulkan ketidakstabilan politik nasional. Oleh karenanya, bangsa ini harus segera mengaktualisasikan sistem demokrasi yang sepadan untuk masyarakat majemuk. Mengapa model demokrasi yang diterapkan pada beberapa periodeisasi masa kepresidenan tidak berhasil menciptakan stabilitas politik-pemerintahan yang diperlukan untuk menyelenggarakan fungsi dan misi negara dengan sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan nasional? Hanya satu jawabannya, kecuali pada awal pemerintahan dan selama Orde Baru, bangsa ini telah memilih demokrasi yang salah dan hanya cocok untuk masyarakat homogen yang menerapkan sistem dua partai. Ketika sistem demokrasi mayoritas diterapkan sejak 1949, dalam waktu 4 tahun terjadi 33 kali pergantian Kabinet. Setelah itu Indonesia bereksperimen dengan demokrasi terpimpin ala Bung Karno, yang mengandalkan koalisi 3 kekuatan politik nasional yang menerapkan idiologi Nasionalis, Agamis, dan Komunis. Nasakom, dalam kosakata Bung Karno, dipandang dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan nasional. Koalisi Nasakom yang menjadi landasan demokrasi terpimpin ternyata tak mampu menciptakan stabilitas, sehingga pada 1969 berakhirlah pemerintahan Orde Lama di bawah pimpinan Presiden Soekarno dan naiklah Pemeritahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Untuk menciptakan stabilitas pemerintahan, Pemerintah Orde Baru meluruskan kembali pelaksanaan UUD 1945 dan menerapkan sistem demokrasi permusyawaratan perwakilan. Kedaulatan berada ditangan rakyat dan MPR secara konstitusional ditetapkan sebagai lembaga pelaksana kedaulatan rakyat. MPR terdiri dari DPR yang dipilih secara semi-proposional oleh rakyat ditambah dengan wakil daerah dan utusan-utusan golongan. MPR pada dasarnya adalah pemegang kekuasaan legislatif dan sekaligus kekuasaan eksekutif. Kekuasaan legislatif dilaksanakan oleh DPR yang merupakan bagian dari Majelis, dan kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh Presiden sebagai mandataris dari Majelis. Konsep ini sebenarnya berasal dari sistem Parlementer yang dipandang lebih mampu menciptakan stabilitas politik pada masyarakat majemuk. Demokrasi Azas Tunggal yang diterapkan oleh Pemerintahan Orde Baru selama 32 tahun ternyata tidak mampu menciptakan stabilitas politik yang diperlukan. Sentralisasi pemerintahan yang terlalu kuat telah menghasilkan konsentrasi kekuasaan pada mandataris MPR sehingga kehidupan demokrasi tersumbat, sistem ekonomi menjadi kolutif, dan terjadi politisasi birokrasi negara. Pada 1998 didorong oleh krisis keuangan yang melanda Asia Tenggara, bergulirlah Gerakan Reformasi yang hampir mayoritas digerakkan oleh kaum muda dan berawal dari kampus ke kampus di berbagai kota, serta kemudian menjadi gelombang besar yang menggulung dan menjatuhkan Pemerintahan Orde Baru. Sejak 1998 telah terjadi 4 kali pergantian pemerintahan di Indonesia, pemerintahan Presiden B.J. Habibie hanya berlangsung hanya 17 bulan, pemerintahan Presiden Abdurahman Wachid hanya bertahan 22 bulan, dan pemerintahan Gotong Royong di bawah Presiden Megawati Soekarno Putri, hanya bertahan selama 28 bulan. Instabilitas pemerintahan terjadi karena program demokratisasi yang dilakukan sejak masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie telah menghasilkan dewan perwakilan multipartai tanpa ada partai yang dominan. Pemerintahan dibawah pimpinan Presiden SBY dan Wapres JK adalah yang pertama menerapkan sistem pemerintahan presidensial dengan demokrasi mayoritas. Akibatnya terjadi mismatch antara masyarakat plural dengan sistem demokrasi dan sistem pemerintahan Negara. Kondisi bangsa dan Negara semakin parah karena budaya politik para elit nasional dan daerah bukannya membangun kerjasama untuk mencari solusi atas masalah-masalah mendasar bangsa dan Negara. Para elit partai bahkan cenderung kontradiktif yang menyebabkan terjadinya perpecahan dalam partai. Kombinasi budaya kontradiktif yang dianut para elit politik dan masyarakat majemuk telah melahirkan demokrasi sentrifugal yang saling akan menyebabkan Indonesia terpecah-pecah baik karena tarikan kekuatan global mau pun karena kekuatan etno-nasionalisme. Pendek cerita, model demokrasi mayoritas yang diterapkan dalam masyarakat majemuk yang memiliki sistem politik multi-partai yang dibentuk karena kemajemukan agama, etnisitas, daerah, dan idiologi politik, tidak akan mampu menciptakan stabilitas politik yang justru sangat diperlukan oleh bangsa. Internalisasi Demokrasi PancasilaSejatinya demokrasi yang secara resmi mengkristal di dalam UUD 1945 dan yang saat ini berlaku di Indonesia dapat disebut sebagai “Demokrasi Pancasila”. Meskipun sebenarnya dasar-dasar konstitusional bagi demokrasi di Indonesia sebagaimana yang berlaku sekarang ini sudah dan berlaku jauh sebelum tahun 1965, tetapi istilah demokrasi pancasila itu baru dipopulerkan sesudah lahirnya Orde Baru. Dalam perjalanannya demokrasi pancasila pada orde baru memiliki kencenderungan watak otoriter, sehingga nilai-nilai demokrasi pancasila tidak dapat terlembaga secara konsolidatif. Secara historis lahirnya demokrasi pancasila ialah bentuk ketidakpercayaan terhadap "Demokrasi Terpimpin" pada era orde lama. Soekarno mencetuskan demokrasi terpimpin sebagai usaha pemusatan kekuasaan berada di tangannya. Gagasan demokrasi terpimpin pada prinsipnya mengenal mekanisme "musyawarah untuk mufakat" yang apabila jika kata mufakat tidak dicapai maka persoalannya akan diserahkan sepenuhnya kepada pemimpin untuk mengambil kebijaksanaan. Sedangkan konsep demokrasi pancasila juga mengutamakan musyawarah untuk mufakat, tetapi pemimpin tidak diberi hak untuk mengambil keputusan sendiri, maka jalan voting (pemungutan suara) menjadi pilihan. Demokrasi pancasila tidaklah hanya dipahami dalam hal teknis prosedural seperti itu saja, secara subtansial demokrasi pancasila mengandung arti kedaulatan rakyat yang mana dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila lainnya. Hal ini berarti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah selalu disertai dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut keyakinan agama masing-masing, haruslah menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin dan mempersatukan bangsa, serta harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial. Demokrasi pancasila memiliki etika diskursus yang bertolak dari keyakinan jati diri bangsa, yaitu asas gotong-royong yang berdiri tegak dalam dimensi kemajemukan. Dengan demikian demokrasi pancasila merupakan konsensus moral bangsa yang tak dapat ditawar lagi, akan tetapi merupakan keharusan dalam mengamalkannya. Jika elite partai politik dan elite pemerintahan amnesia atau rabun terhadap nilai demokrasi pancasila, justru disinilah peran pemuda agar lebih responsif dapat mendorong prinsip-prinsip demokrasi pancasila agar terinternalisasi dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Mengawal demokrasi pancasila tentu bukan hal yang mudah, akan tetapi memahami demokrasi pancasila yang berpusat pada ideologi bangsa ini (pancasila) sudah barang tentu bukan hal sulit. Oleh karena, demokrasi pancasila memiliki landasan prinsip-prinsip ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan, serta keadilan sosial menjadi tujuan akhir dari perjalanan demokrasi bangsa. Diperlukan kepeloporan dari generasi muda untuk selalu merawat demokrasi melalui ideologi bangsa yaitu Pancasila. Sehingga demokrasi bangsa ini tidak terkesan hanya menjadi teks-teks normatif tanpa makna, dan harapan kita bersama mewujudkan demokrasi subtantif yang berkeadilan sosial serta mensejahterakan rakyat. Semoga….!!!!!! |
Minggu, 14 Oktober 2012
Jumat, 12 Oktober 2012
Buat anak bangsa dan generasi muda indonesia
·
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”
· “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”
· “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
· “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”
· “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.”
· “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” .
“Jangan bertanya apa yang sudah diberikan Negara dan Bangsa kepada kamu,tapi tanyalah apa yang sudah kamu berikan untuk Negara dan Bangsa ” J.F.Kennedy.
Sosok Pemimpin yang Baik BAGI P3 DAN Masyarakat
Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang sempurna karena pada dasarnya tak ada manusia yang sempurna. Seorang pemimpin yang baik adalah sosok orang yang bertanggung jawab dalam setiap tingkah laku, perkataan juga perbuatannya, yang dapat mengendalikan situasi, tetap tenang dalam kondisi sepanik apapun, bukan sebaliknya, lebih dulu panik dan malah membuat panik ketika orang lain masih tenang. Akibat dari ketenangan itu, seorang pemimpin teladan akan dapat mengambil solusi yang benar, yang terbaik untuk apa yang ia pimpin, dan tidak akan terganggu oleh suasana ketidakpastian disekitarnya.
Pemimpin yang baik perlu juga memiliki sifat bijaksana, bijaksana akan mengambil keputusan berdasarkan apa yang terbaik bagi kepentingan umum atau kelompoknya, bukan apa yang populer, atau dapat mempopulerkan dirinya sendiri. Perlu diketahui pula bahwa pemimpin bukan semata-mata sebagai orang yang hanya bisa menyuruh seenaknya namun pemimpin juga sebaiknya memiliki sifat melayani. Contohnya dengan mendengarkan dan menampung aspirasi anggotanya untuk kemudian didiskusikan.
Sekelumit gambaran pemimpin yang baik, tampaknya sangat sederhana, namun di hari-hari ini justru hal seperti ini menjadi sebuah barang langka. Terlalu banyak orang rebutan menjadi pemimpin, saling tonjok, saling sikut, menghalalkan segala cara, hanya untuk popularitas dirinya sendiri. Ketika suasana menuntut kepemimpinan yang benar-benar bijaksana, seringkali mereka tidak sanggup untuk itu. Kepanikan malah lebih sering menerpa para pemimpin terlebih dahulu, dan akibatnya semua bawahan, karyawan atau warga yang dipimpinnya akan menjadi panik.
Setiap orang wajib menjadi pemimpin, setidaknya pemimpin bagi dirinya sendiri. Jadi, sebelum ia mampu mengatur orang lain, memahami orang lain, mengendalikan suasana ia harus mampu mengatur, memahami, mengendalikan dirinya sendiri sehingga ia dapat menjadi contoh yang baik dan dapat menginspirasi orang lain.
Memang tidak mudah untuk menjadi pemimpin apalagi menjadi pemimpin yang baik karena setiap orang pasti memiki sifat-sifat duniawi yang sulit untuk dihapuskan, seperti ketamakan, egois, rasa mendendam dan sebagainya. Perlu proses dan pelatihan untuk meminimalisir sifat buruk dari seseorang. Belajar untuk menjadi pemimpin seharusnya sudah dimulai sejak awal remaja, karena semakin tua maka jiwa pemimpin semakin dibutuhkan dan generasi muda adalah calon pemimpin bangsa yang nantinya akan bersama-sama mengembangkan potensi bangsa.
Untuk melatih jiwa kepemimpinan kita ada beberapa kegiatan yang mungkin dapat kita lakukan, menghadiri pelatihan softskill, menghadiri seminar, aktif berorganisasi, banyak bergaul, dan lain-lain.
Dalam suatu organisasi sosok pemimpin sangatlah penting, pemimpin lah yang mengatur ke mana arah pencapaian visi organisasi dan memacu para anggotanya untuk dapat bersama-sama memajukan organisasi tersebut. Kecerdasan Intelektual memang penting namun tanpa diimbangi dengan kemampuan bersosialisasi maka itu tidak akan ada artinya. Jadi, hendaknya para pemimpin ataupun calon pemimpin mampu mengayomi anggotanya.
Oleh karena betapa pentingnya tugas dan peran dari seorang pemimpin maka mulai sekarang hendaknya kita melatih diri kita untuk mampu menjadi generasi penerus bangsa sebaik-baiknya.
Profil Ketua Dewan Pembina H. Romi Herton SH. MH
- Nama lengkap : H. ROMI HERTON, SH.,MH
- Tempat, tanggal lahir : Lampung / Metro, 19 April 1965
- Agama : Islam
- Jabatan : Wakil Walikota Palembang
- Nama Isteri : Hj. Masyito, SH
Nama-nama anak Bpk. H. Romi Herton
- Muhammad Gerry Swastika Herton
- Nezzia Ayu Mudita Rachmawati Herton
- Aurelia Nurezaliena Herton
- Muhammad Aron Ceto Nato Herton
Alamat
Jalan Panahan Blok E No. 01 Kampus PalembangPendidikan Formal
Berikut pendidikan formal H. Romi Herton, SH.,MH :- SD Negeri 75 Palembang
- SMP Negeri 3 Palembang
- SMA Negeri 34 Jakarta
- Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang
- Magister Hukum Universitas Sriwijaya Palembang
Pengalaman Kerja
- Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemprov. Sumsel.
- Pimpinan dari 12 Perusahaan dibidang Kontraktor.
- Pimpinan dari 4 Perusahaan dibidang SPBU.
- Pimpinan dari 5 Wartel Swastika.
- Wakil Walikota Palembang.
Pengalaman H. Romi Herton dalam berorganisasi
- Ketua Biro Olahraga PPM Sumsel (1985-1993).
- Ketua Biro Organisasi PPM Sumsel (1993-1998).
- Wakil Ketua DPD GM Gakari Tk.I Sumsel (1996-2001).
- Ketua DPD GM Gakari Tk.II Palembang (1998-2003).
- Bendahara DPD AMPI TK. I Sumsel (1999-2004).
- Ketua DPD KNPI Sumsel (2000-2004)
- Ketua I DPP KNPI (2003-2006)
- Ketua Harian Pengda Perkemi Sumsel (2000-2001)
- Ketua Umum Pengda Perkemi Sumsel (2001-Sekarang)
- Wakil Ketua I Gapensi Sumsel (2002-2006)
- Ketua I DPD Gapensi Sumsel (2006-Sekarang)
- Ketua BSA Gapensi Sumsel (2006-Sekarang)
- Ketua UPS Astti Sumsel (2006-Sekarang)
- Ketua DPD himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia Sumsel (2007-sekarang)
- Ketua Dewan Pembina Paguyuban Pemuda Palembang (P3) 2012 - 2017
Kamis, 11 Oktober 2012
Dream no small dreams for they have no power to move the hearts
of men.
Miliki mimpi (visi) yang benar-benar besar, karena mimpi yang kecil, yang biasa-biasa saja, tidak mempunyai kekuatan untuk menggerakkan hati manusia.
Miliki mimpi (visi) yang benar-benar besar, karena mimpi yang kecil, yang biasa-biasa saja, tidak mempunyai kekuatan untuk menggerakkan hati manusia.
~ G
oethe ~
Earn your success based on service to others, not at the expense of others.
Pemimpin mencapai suksesnya melalui pelayanan kepada orang lain, bukan dengan mengorbankan orang lain.
~ H.
Jackson Brown, Jr. ~
Help others get ahead. You will always stand taller with someone else on your shoulders.
Bantulah seseorang untuk maju. Kau akan selalu lebih tinggi dari orang lain bila ada orang lain yang berdiri di atas
pundakmu.
~ B
ob Moawad ~
Jumat, 14 September 2012
DPC PAGUYUBAN P3 DEWAN PEMBINA H. ROMI HERTON SH. MH
PAGUYUBAN PEMUDA PALEMBANG
KOTA PALEMBANG
2012 s/d 2017
2012 s/d 2017
Ketua Dewan Pembina DPC :
H. Romi Herton SH . MH
Ketua
Umum DPC :
Kemas .M. Zakky As . A.Md
Ketua
Satu DPC :
Ir. Karimullah L Simbolon
Wakil
Ketua Umum DPC : Rajief
Aji Nugraha . ST
Wakil
ketua Satu DPC : Gunawan
Ketua
Dewan Penasehat :
Ir. Suparman Romans . SH
Wakil
Ketua Dewan Penasehat :
H. Mustar
Wakil
ketua dewan penasehat :
H. Sarnubi
Wakil
ketua dewan penasehat :
M . Zaini Katidin
Sekretaris
Dewan Penasehat : Kemas Abdul Rafik Imron ALI
Wakil
Sekretaris Dewan Penasehat :
Arsad
Wakil Sekretaris Dewan Penasehat : Hermawan
Ketua
Organisasi dan Keanggotaan :
Junai
Sekretaris
Organisasi dan Keanggotaan : M
Ikshan
Ketua
Ideologi dan Politik : Darsa
Sekretaris
Ideologi dan Politik :
Yanti
Ketua Pertahanan dan Keamanan Nasional :Ruslan
Ketua Pertahanan dan Keamanan Nasional :Ruslan
Sek
Pertahanan dan Keamanan Nasional : Madya
Ketua
Litbang dan Kaderisasi : Rahmad Supriadi SH
Sekretaris
Litbang dan Kaderisasi :
Fitri
Ketua Ekonomi dan Koperasi : Budi Prastio ST
Sekretaris Ekonomi dan Koperasi : M. Amir
Ketua Ekonomi dan Koperasi : Budi Prastio ST
Sekretaris Ekonomi dan Koperasi : M. Amir
Ketua
Agama, Sosial dan Budaya : dr.Hasanudin
Sekretaris
Agama, Sosial dan Budaya : Samsul
Ketua
Hukum dan HAM :
Ahmad Sayuti SH . MM
Sek Hukum Dan HAM : Nyimas Fadilah SH
Ketua Komunitas Kepemudaan :ahmad bahdowi
Ketua Komunitas Kepemudaan :ahmad bahdowi
Sekretaris
Komunitas Kepemudaan :
Bastari
Ketua
Alam dan Lingkungan Hidup :
Junaidi B
Sekretaris
Alam dan Lingkungan Hidup : Heri
Ketua Hubungan Luar Negeri : Royhan Betung
Ketua Hubungan Luar Negeri : Royhan Betung
Sekretaris
Hubungan Luar Negeri :
Emiliati Spd
Seketaris
DPC :
Yulia
Wakil
Sekertaris DPC : Sulaiman B SE
Wakil
Sekretaris DPC : Lina
Bendahara
DPC :
Kemas Rusdi A,Md
Wakil
Bendahara DPC satu :
Nurul Zahra
Wakil
Bendahara DPC dua :
Erni HD
Humas : Drs. Zainal A.
Humas : Hermansyah . SE
Humas : Reky Surya S ST
Humas : Drs. Zainal A.
Humas : Hermansyah . SE
Humas : Reky Surya S ST
Kamis, 13 September 2012
Minggu, 09 September 2012
Lirik Lagu W.R. Supratman Indonesia Raya
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Selasa, 28 Agustus 2012
SEKAPUR SIRIH TENTANG PENDIRI PAGUYUBAN PEMUDA PALEMBANG
TIADA KATA SULIT BILA DIKERJAKAN SUNGGUH SUNGGUH
TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
Assalamu alaikum wr, wb.
Interaksi pemuda membangkitkan wawasan yang intelektual, salah satunya
dengan wadah untuk berinteraksi. Adalah berkumpul 2 orang atau lebih
berkerjasama mencari dan membahas permasalahan (terorganisir) untuk mencapai
tujuan demi kesejahteraan masyarakat.
Allhamdulilah,
tentu kebahagian tersendiri bagi kita dapat bekerjasama menciptakan pendidikan
politik yang benar, bersih, jujur, dan kondusif.
Dalam tulisan yang singkat ini kami mengucapkan selamat
bergabung rekan – rekan seperjuangan, untuk berperan, berjuang, berkerjasama,
dalam satu misi dan visi mewujudkan pembaharuan demi kesejahteraan masyarakat.
Generasi muda adalah sebagian masyarakat yang kelak akan
melanjutkan perjuangan dimasa mendatang sebagai penerus bangsa. Dalam pengertiannya
bahwa generasi muda sebagai penggerak perubahan dan mempunyai cakrawala
berpikir yang tajam, dapat merubah segalah bentuk pemikiran dengan ilmiah (AGEN OF CHANGE). Sesuai dengan kata mutiara dari Proklamator RI SOEKARNO “ BERIKAN AKU SEPULUH PEMUDA, MAKA AKAN
KUGUNCANG DUNIA ”
Sebagai generasi muda (agen of change) maka saya siap
maju, siap berjuang bersama rekan – rekan seperjuangan mewujudkan misi dan visi
demi kesejaheraan rakyat. Melalui ini saya akan mengenalkan diri saya.
KM. ZAKKY AS. A,Md |
Nama lengkap : Kemas .M. Zakky Asykur A,Md
Nama panggilan : Zakky ( KEPONAKAN KEMAS H. HALIM ALI )
Tempat tgl lahir : Palembang 05 Oktober 1985
Pekerjaan : Direktur CV. Buana
Telekomunikasi Sentosa (B-TEL’S)
Bidang : Distributor GPS TRACKER MOBILE
HP : 0821 82530445
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kh. Azhari
lr.Jayalaksana rt.9 rw.3 kel.3/4 ulu kec. SU1 palembang
Nama istri : Tirasiska Komalasari ( MALA
)
Nama anak : Nyimas Ranti Wasilah
Nama orangtua pria : Kms H Imron Ali Bin KMS. H. ALI dari DUSUN PEDAMARAN OKI
Nama orangtua wanita : Alrm. Nyayu HJ. Romlah/Cek
Uti (PUTRI PERTAMA Binti KGS. H. Ahmad Thaib / Cek Mamad Hakim PALEMBANG) GUGUK
26ILIR.
Nama mertua pria : Abdul RONI Bin Hasan ( dari DUSUN BATUN ).
Nama mertua wanita : Kristina
Binti M . Ridwan (GUGUK 7 ULU KAPITAN)
Pendidikan :
- Politehnik Negeri Sriwijaya Program Studi
Teknik Telekomunikasi Angaktan 2003.
- SMK PGRI 2 Palembang Jurusan Teknik Listrik
Angkatan Tahun 2000.
- SLTP Negeri 1 Palembang Angkatan Tahun 1997.
- SD Negeri 53 Palembang Angkatan Tahun 1991.
Organisasi :
- Mantan Ketua umum DPD (Dewan Pimpinan Daerah)
Sumatera Selatan F.SPTI (Federasi Serikat Pekerja Transport Sampai
2008-2013)
- Bidang Oraganisasi dan Keanggotaan BFP (Badan
Futsal Palembang).
- Wakil Ketua LSM Madani Tingkat DPW (Dewan
Pimpinan Wilayah).
- Ketua Umum BPD (Barisan Pemuda Daerah).
- Ketua Umum HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)
Komisariat Politeknik Sriwijaya tahun 2003).
- Anggota Badko (Badan Komisariat) / YPU
Yayasan Pembinaan Umat Tahun 2004.
- Ketua Umum Kota / sekaligus Pendiri Paguyuban Pemuda
Palembang 2008 - Sekarang
Demikianlah sekapur sirih tentang saya di buat dengan sebenar-benarnya agar
rekan-rekan seperjuangan mengenal lebih dekat sosok saya dan membentuk sebuah
ikatan keluarga.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Palembang, 11 AGUSTUS 2012
Hormat Saya,
ttd
Kms. M. Zakky Asykur A.Md
KETUA UMUM KOTA P3
Kamis, 16 Agustus 2012
Visi dan Misi
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita, Paguyuban Pemuda Palembang merupakan wadah berbagai komunitas / kelompok pemuda yang terdiri dari Pemuda - Pemudi yang berbeda Pemikiran cara pandang serta penyikapan terhadap suatu masalah. Dalam suatu Negara. Pemuda - Pemudi adalah tulang punggung yang suatu saat akan menulang punggungi kemajuan suatu Negara.
Organisasi Paguyuban Pemuda Palembang adalah suatu wadah untuk mempersatukan perbendaraan pemikiran dan cara pandang serta sarana untuk pembelajaran rasa tanggung jawab, konsekuensi dan tempat untuk menyatakan pendapat yang akan di sikapi serta dilaksanakan dengan arif dan bijaksana.
Sebagaimana konsekuensi organisasi sebagai wadah suatu aspirasi serta membentuk masyarakat yang bertanggung jawab dan konsekuensi maka di susunlah pengurus kepemudaan serta membuat aturan yang akan menjadi dasar berjalannya suatu organisasi yang sempurna dan tertata.
VISI
- Membentuk dan Mewujudkan Pemuda - Pemudi yang kompak, bertanggung jawab serta memiliki jiwa NASIONALISME dan memiliki jiwa Social yang tinggi.
- Menanamkan rasa tanggung jawab dan konsekuen dalam masyarakat.
- Menyatukan kelompok-kelompok dan cara pandang yang berbeda.
- Memaksimalkan potensi yang ada pada Pemuda – Pemudi.
- Mewujudkan kader Muda yang Militan sebagai pemimpin yang dapat memberikan kontribusi kepada bangsa dan Negara Indonesia.
MISI
- Sebagai Mitra Masyarakat dan Pemerintah mewujudkan program atau tujuan demi kesejahteraan, keamanan dan terwujudnya gotong royong. dan menjadikan pembelajaran serta penyambung aspirasi, informasi dalam pemersatu seluruh pemuda. Sebagai contoh suri tauladan dalam asfek lingkungan bermasyarakat.
AD dan ART Paguyuban Pemuda Palembang
Untuk mendapatkan AD dan ART Paguyuban Pemuda Palembang silahkan klik
AD & ART
Langganan:
Postingan (Atom)